biasanya orang minum pil karena
Inikarena viagra sesungguhnya adalah obat penyakit, bukan suplemen vitamin. Itulah mengapa kebanyakan orang yang minum obat viagra adalah orang paruh baya atau lansia yang punya kondisi kesehatan tertentu. Namun, beberapa produsen memasarkan produk viagra, atau dengan nama lain dikenal sebagai pil biru, kepada para orang muda.
TEMPOCO, Jakarta - Terdapat beberapa bentuk obat yang diberikan kepada orang sakit, seperti pil atau kapsul, cair, dan kunyah. Cara minum obat ketiganya pun cukup berbeda, seperti obat pil yang harus ditelan tanpa dihancurkan. Lebih lanjut, berikut pemaparan cara tepat konsumsi obat sesuai bentuknya. Melansir Verywell Health, berikut cara tepat konsumsi obat sesuai bentuknya:
A. Bisnis, JAKARTA - Meski tidak satu orang pun yang menginginkan dirinya terserang stroke, mereka yang kidal ternyata lebih cepat sembuh dari serangan ini. Salah satu studi menemukan fakta bahwa pasien dengan tangan yang dominan sebelah kanan, dan mengalami stroke di sisi kiri otak, cenderung mengalami kepulihan kemampuan wicara lebih lambat
Karenaitu biasanya mereka tidak diharuskan minum pil. Tanda-tanda yang menunjukkan dapat timbulnya trombose ialah misalnya rasa sakit, kejang, tungkai membengkak, tiba-tiba sakit kepala yang hebat atau rasa sakit dalam dada atau tiba-tiba berkurangnya penglihatan.
Dimungkinkanuntuk batuk pil atau membantunya melanjutkan dengan minum lebih banyak cairan atau makan sepotong makanan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi di kemudian hari, pastikan untuk minum air sebelum, selama, dan setelah minum pil. Orang yang kesulitan tersedak saat minum pil dapat mencoba menelannya dengan makanan lembut seperti saus apel.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. WHO juga menyatakan bahwa tidak ada batasan usia untuk penggunaan jenis kontrasepsi ini. Meskipun begitu, Anda perlu memahami bahwa pil KB darurat tidak serta merta bebas digunakan oleh siapa saja. Perempuan di bawah 18 tahun sebaiknya tidak menggunakan pil KB darurat sebagai satu-satunya alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Pasalnya, belum ada bukti medis soal risiko jangka panjang pil KB darurat bagi remaja. Ini karena metode kontrasepsi darurat baru dikembangkan belum lama ini. Oleh karena itu, efeknya bagi kesehatan dalam jangka panjang belum diketahui. Apa risiko pil KB darurat? Hingga saat ini, belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahaya minum pil KB darurat bagi remaja khususnya. Selain itu, belum ada laporan yang menyatakan bahwa remaja lebih rentan mengalami efek samping dari pil KB darurat. Mayo Clinic menyebutkan beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah minum pil KB darurat, antara lain mual, sakit kepala, nyeri payudara, dan lemas. Dalam beberapa kasus, pil KB darurat bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur, tapi akan berangsur-angsur kembali lagi seperti biasanya. Risiko lainnya yaitu perdarahan kira-kira 2-3 hari setelah diminum. Ini karena terdapat perubahan pada siklus ovulasi Anda. Namun, jika efek samping yang muncul bersifat serius atau ada kontraindikasi, segera hubungi layanan kesehatan terdekat. Pertimbangan sebelum minum pil KB untuk remaja Berbagai pertimbangan yang perlu Anda ketahui tentang pil KB darurat untuk remaja dijelaskan di bawah ini. 1. Remaja dianggap belum mampu mengambil keputusan terbaik untuk kesehatannya Kekhawatiran yang sering disuarakan adalah remaja belum mampu menelaah dan mengambil keputusan penting menyangkut kesehatannya. Itulah mengapa remaja tidak diperbolehkan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Maka, para ahli juga tidak menyarankan remaja untuk minum pil KB darurat. 2. Remaja sering kali tidak sadar akan risiko berhubungan seksual di usia belia Perempuan di bawah usia 18 tahun bisa saja jadi tidak berpikir panjang sebelum berhubungan seks karena merasa bahwa selama ada pil KB darurat, dirinya tak akan hamil. Padahal, berhubungan seks di usia belia tetap memiliki berbagai risiko yang membahayakan. Misalnya, pengetahuan soal sistem reproduksi dan kesehatan seksual yang minim pada remaja bisa mengarah pada sikap yang sembrono seperti tidak menggunakan kondom. Hal ini bisa menyebabkan penularan penyakit kelamin atau kehamilan. 3. Remaja bisa saja terlibat dalam penyalahgunaan pil KB darurat Bahaya lain yang patut dipertimbangkan adalah penyalahgunaan pil KB darurat. Overdosis pil KB darurat bisa menyebabkan muntah-muntah dan perdarahan. Remaja juga mungkin tidak menyadari kalau ada kontraindikasi atau reaksi alergi. Oleh karena itu, para dokter anak dan spesialis kandungan meyakini bahwa cara terbaik bagi remaja untuk mencegah kehamilan adalah dengan tidak berhubungan seksual.
- Penggunaan pil kontrasepsi atau pil KB menjadi pilihan banyak pasangan suami istri untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Pil KB bekerja dengan mencegah tubuh memproduksi sel telur agar tidak ada yang bisa dibuahi sperma sehingga kehamilan tidak bisa KB juga dapat membantu mengatasi menstruasi yang tidak teratur, menyakitkan atau berat, endometriosis, jerawat, dan sindrom pramenstruasi PMS. Meski demikian, penggunaan pil KB juga memiliki efek samping. Pil KB memengaruhi kadar hormon seseorang, yang menyebabkan berbagai efek samping. Baca juga 5 Cara Mencegah Turunnya Gairah SeksBerikut berbagai efek samping umum penggunaan pil KB 1. Muncul flek Munculnya flek atau bercak adalah efek samping pil KB yang paling umum. Hal itu terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan perubahan kadar hormon, dan rahim menyesuaikan untuk memiliki lapisan yang lebih tipis. Meminum pil sesuai resep, biasanya setiap hari dan pada waktu yang sama setiap hari, dapat membantu mencegah efek samping ini. 2. Mual Beberapa orang mengalami mual ringan saat pertama kali meminum pil tetapi ini biasanya bisa mereda. Minum pil dengan makanan atau mengonsumsinya sebelum tidur dapat membantu.
Placebo adalah “obat palsu” yang bentuknya dibuat mirip dengan obat asli. Obat ini sering digunakan sebagai pembanding untuk menguji efektivitas suatu obat dalam uji klinis. Meski tidak mengandung obat apa pun, placebo bisa menimbulkan efek semu yang membuat penggunanya merasa lebih baik. Placebo sering kali disebut sebagai obat kosong, karena tidak mengandung bahan aktif yang memengaruhi kesehatan sama sekali. Bentuk placebo dapat berupa tablet, kapsul, atau cairan suntik. Namun, kandungannya hanyalah tepung, gula, atau larutan garam, bahkan mungkin hanya air putih. Kegunaan Placebo dalam Penelitian Obat Placebo sering digunakan dalam uji klinis obat atau vaksin untuk membantu peneliti memahami dan mengevaluasi efektivitas obat atau vaksin yang sedang diteliti dengan lebih baik. Misalnya, dalam penelitian obat baru untuk menurunkan kolesterol, terdapat dua kelompok relawan. Satu kelompok diberi placebo, sedangkan kelompok lain menerima obat yang sedang diuji. Namun, tidak satu pun dari mereka mengetahui obat mana yang mereka terima. Para peneliti kemudian membandingkan efek obat dan placebo pada dua kelompok tersebut. Dengan begitu, peneliti dapat menentukan kemanjuran obat baru dan melihat apakah terdapat efek samping dari obat tersebut. Meski tidak mengandung bahan aktif, beberapa relawan yang mengonsumsi placebo bisa merasa bahwa penyakit atau gejala yang mereka rasakan membaik. Fenomena ini disebut placebo effect atau efek plasebo. Placebo Effect dan Pemicunya Beberapa riset menunjukkan bahwa sekitar 21–40% peserta penelitian klinis obat-obatan mengalami placebo effect. Efek ini bisa tercermin dari berbagai parameter, seperti perubahan detak jantung, tekanan darah, kondisi psikologis, intensitas nyeri, atau bahkan aktivitas otak. Alasan mengapa bisa terjadi efek placebo masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui turut berperan dalam menyebabkan fenomena ini, yaitu 1. Reaksi hormon Ketika diberi placebo, otak akan menganggap bahwa obat tersebut dapat bekerja untuk mengatasi penyakit atau keluhan tertentu. Inilah yang membuat mengapa seseorang bisa merasakan perbaikan gejala, seperti berkurangnya rasa nyeri, sakit kepala, atau merasa lebih tenang. Riset menunjukkan bahwa efek tersebut diduga karena placebo dapat merangsang otak untuk menghasilkan berbagai zat kimia, seperti endorfin, dopamin, oksitosin, dan serotonin, yang dapat memberikan efek pereda nyeri dan menenangkan pikiran. 2. Kebetulan Gejala penyakit atau kondisi tertentu bisa muncul dan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Efek ini juga bisa muncul di saat yang bersamaan dengan pemberian placebo, sehingga orang tersebut merasa bahwa placebo yang diberikan dapat meredakan gejalanya. Hal ini cukup sering terjadi pada para peserta penelitian obat tertentu. 3. Sugesti Sugesti pikiran atau dukungan psikologis juga berperan dalam munculnya efek placebo. Di kalangan peserta penelitian, reaksi placebo akan lebih mudah terjadi apabila ia meyakini bahwa “obat” yang diberikan dapat meringankan gejala atau mengobati penyakitnya. Sebaliknya, ketika mereka bersikap skeptis atau tidak yakin dengan efek obat yang diberikan, efek placebo pun akan lebih sulit muncul. 4. Jenis placebo Umumnya, relawan yang menerima placebo dalam bentuk suntik, akan mengalami placebo effect yang lebih kuat daripada orang yang minum pil atau kapsul placebo. Ini kemungkinan berkaitan dengan persepsi seseorang yang menganggap bahwa obat suntikan dapat bekerja lebih baik dan cepat dibandingkan obat minum. 5. Hubungan dokter dan pasien Nada suara, pemilihan kata, bahasa tubuh, dan kontak mata dengan dokter dapat membuat seseorang percaya dan yakin akan khasiat obat placebo yang dikonsumsinya. Ini diduga berkaitan dengan efek sugesti dari placebo yang dapat membuat relawan merasakan efek tertentu, meski ia tidak mendapatkan obat asli. Walau bisa memengaruhi kondisi seseorang yang menerima obat, placebo effect dianggap sebagai tanda kegagalan dari suatu pengobatan. Jika obat asli dan placebo memberikan hasil yang sama, baik positif atau negatif, maka obat tersebut dianggap tidak efektif. Peneliti akan sulit membedakan mana efek placebo dan mana efek obat yang sebenarnya selama penelitian. Pada kasus tertentu, placebo juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk terapi untuk meringankan gejala yang dikeluhkan pasien. Beberapa riset menunjukkan bahwa efek placebo bahkan bisa hampir sama dengan efek obat asli dalam meredakan nyeri, mengurangi rasa cemas, meringankan depresi, serta mengatasi gejala gangguan psikosomatis. Meski demikian, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Placebo memang bisa membuat seseorang merasa lebih sehat, tetapi obat ini bukanlah obat yang sebenarnya. Jika Anda sedang menderita suatu penyakit, disarankan untuk pergi ke dokter guna mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berbagai obat penurun berat badan yang tersedia Di bawah ini merupakan daftar jenis obat penurun berat badan yang tersedia beserta carai kerja dan efek sampingnya. 1. Suprenza atau Adipex-P phentermine Suprenza atau Adipex-P phentermine berfungsi untuk menekan nafsu makan. Biasanya, penggunaan amannya hanya boleh dalam jangka pendek, misalnya selama beberapa minggu saja. Efek sampingnya antara lain meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, insomnia, serta kesulitan untuk beristirahat. Namun, efek samping lebih mungkin terjadi saat penggunaan jangka panjang yang sering disertai dengan ketergantungan. Pengaturan dosis diperlukan pada seseorang yang sedang menjalani terapi insulin. Selain itu, hindari penggunaan obat ini jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung. 2. Belviq lorcaserin Belviq juga digunakan untuk menurunkan nafsu makan seseorang. Obat ini bekerja dengan membuat Anda merasa kenyang lebih lama meski hanya makan dalam porsi yang sedikit. Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain sakit kepala, pusing, mual, kelelahan, mulut kering, dan sembelit. Pada penderita diabetes dapat menimbulkan penurunan kadar gula darah, batuk dan nyeri pinggang. Hindari penggunaan bersamaan dengan obat depresi karena dapat menyebabkan demam dan kebingungan. 3. Qsymia phentermine & topiramate Qsymia merupakan obat kombinasi yang menekan nafsu makan. Efek utamanya yaitu mencegah binge eating disorder dan sindrom makan tengah malam night eating syndrome. Hindari pemakaian obat ini saat sedang hamil karena dapat meracuni janin. Beberapa efek samping yang lebih ringan di antaranya pusing, perubahan rasa pada lidah, mulut kering, insomnia, dan sembelit susah BAB. 4. Desoxyn methamphetamine Bekerja sebagai penekan nafsu makan, penggunaannya sangat berisiko ketergantungan dan hanya boleh dikonsumsi dalam durasi yang sangat pendek. Di samping Desoxyn, terdapat obat lainnya seperti Bontril phendimetrazine, Diethylpropion, dan Didrex benzphetamine yang berfungsi sebagai penekan nafsu makan dan memiliki efek ketergantungan yang kuat. Obat ini hanya digunakan apabila obat penurun berat badan seperti phentermine tidak efektif terhadap pasien. Efek samping diantaranya peningkatan tekanan darah dan detak jantung serta insomnia dan kelelahan. 5. Alli atau Xenical orlistat Obat yang mengandung orlistat merupakan pil pelangsing yang bekerja dengan mengurangi penyerapan lemak oleh tubuh sekitar 30%. Konsumsi orlistat dapat dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Obat Alli bisa dibeli dan digunakan tanpa resep dokter. Namun, berbeda dengan obat diet Alli, penggunaan Xenical harus berdasarkan resep dokter. Efek samping yang paling utama dari penggunaan Xenical yaitu gangguan saluran pencernaan seperti kram perut, pembuangan gas berlebih, dan pergerakan usus tak terkontrol sehingga menyebabkan buang air besar berlebih. Efek samping memiliki intensitas yang bervariasi bergantung pada kandungan lemak makanan yang dikonsumsi. Konsumsilah multivitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K minimal 2 jam sebelum mengonsumsi orlistat. Jika sudah minum pil diet, perlukah olahraga dan jaga pola makan? Olahraga dan menjaga pola makan tetap perlu dilakukan karena pil pelangsing hanya bersifat sebagai pelengkap untuk membantu menurunkan berat badan. Selain itu, efek dari penggunaan ibat penurun berat badan tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan menerapkan pola hidup sehat. Berat badan juga dapat kembali meningkat setelah mengalami penurunan meskipun Anda tetap mengonsumsi pil diet. Maka dari itu, bila Anda ingin mencapai berat badan yang ideal, ubahlah kebiasaan sehari-hari Anda menjadi lebih sehat dengan lebih banyak aktivitas fisik serta mengonsumsi makanan dalam porsi yang cukup dengan jumlah gizi yang seimbang.
Pada dasarnya, pil KB terdiri dari paket 21 hari atau 28 hari. Nah, tiap butir pil harusnya dikonsumsi setiap hari, di waktu yang sama sesuai isi paket, per 21 atau 28 hari. Kalau Anda lupa minum di jam yang berbeda, Anda boleh tetap menyusul minum pil asal tidak lebih dari 12 jam di hari yang sama. Bagi yang lupa minum sampai kurun waktu lebih dari 24 jam seharian, boleh-boleh saja tetap minum. Tapi sayangnya, akan menurunkan efektivitas pil KB itu sendiri. Bila tidak minum pil KB secara teratur, baiknya Anda bisa menambahkan alat kontrasepsi lain seperti kondom atau bahkan hindari dulu berhubungan seks di minggu pertama telat minum pil KB. Biasanya, efektivitas dan hasil dari pemakaian pil KB bergantung pada alasan tertentu. Salah satunya adalah apakah Anda minum pil KB teratur dan apakah seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengkonsumsi suplemen kesehatan lain, yang dapat mengganggu keampuhan efek pil kontrasepsi. Pertimbangkan juga, apakah metode kontrasepsi yang dipilih sudah cukup nyaman, atau apakah Anda adalah seorang pelupa atau tidak agar Anda tidak kesulitan meminumnya secara teratur. Jika Anda sepertinya tidak bisa mengikuti jadwal minum pil KB yang teratur setiap hari, mungkin Anda perlu mempertimbangkan jenis kontrasepsi lain.
biasanya orang minum pil karena